Saturday, December 5, 2015

About a Film: A Girl at My Door (2014)




This is the perfect example why I need to set a perfect time to watch certain movies. Film ini, aku tahu kalau film ini bagus, tapi kalau aku nonton film ini sehabis nonton another film which impress me a lot, I end up comparing film ini dengan film yang sebelumnya kutonton dan akhirnya berakhir dengan anggapan kalau film ini sekedar film yang bagus tanpa ada perasaaan yang kuat. Padahal kedua pemeran utama di film ini cukup menjanjikan, Bae Donna dan Kim Sae Ron. Menurutku, mereka berdua merupakan kombinasi yang kuat untuk melihat betapa menariknya film ini. Tapi, ya itulah, terhalang dengan impression lain yang kupunya sebelum menonton film ini, film ini jadinya kurang….menarik buatku. Yet, I felt the urge to write something about this film karena aku tahu film ini menarik.

Film ini menampilkan cerita tentang seorang polisi wanita yang dipindahkan sebuah lokasi terpencil untuk menjadi chief police dan di tempat baru itu, dia bertemu dengan seorang anak perempuan yang sering dibully, entah oleh teman sekolahnya atau dengan orang tuanya. Dari situlah, dimulai hubungan antara polisi wanita tersebut dengan anak perempuan yang suka dibully itu. Menariknya bahwa si anak perempuan itu ternyata tidak se’lemah’ yang seperti diduga. Si anak perempuan bahkan bisa dibilang ‘possess’ sesuatu yang membuat orang orang di sekitarnya kewalahan, termasuk si polisi wanita ini. Sementara itu, polisi wanita yang diperankan oleh Bae Donna juga bukan sembarang karakter yang hanya menunjukkan kalau dia seorang polisi wanita. Polisi wanita ini pun terkait dengan suatu hal yang seringkali dianggap sebagai ‘masalah’ dan tabu di kalangan masyarakat banyak. Hal ini pula lah yang membuat polisi wanita ini dipindahkan ke sebuah lokasi terpencil dan akhirnya bertemu dengan anak perempuan itu. Keterkaitan konflik di antara kedua karakter ini akhirnya mulai terkuak dan bertemu di satu titik dimana keduanya harus dihadapkan dengan hal yang ingin mereka hindari, tapi untungnya pada akhirnya hal ini bisa dilewati dan akhirnya cerita ini berakhir dengan ‘bahagia’. Nah, disini aku pake tanda kutip untuk menulis kata bahagia untuk di akhir cerita ini karena akhir dari cerita kurang lebihnya sedikit membingungkan buatku, aku seperti dihadapkan kembali dengan akhir cerita ‘Old Boy’ walaupun sensenya tidak se’powerful’ ending dari ‘Old Boy’ tapi yah, ada sedikit kebingungan yang kumiliki saat melihat ending dari cerita ini. Dalam hal ini, aku lagi-lagi hanya bisa tersenyum kecut sambil mengingat-ingat kalau kebanyakan film Korea memang suka menyajikan ending seperti ini. Kita diajak bertanya-tanya dan menginterpretasikan sendiri kenapa endingnya bisa seperti ini. Yah, walaupun kecut, aku juga sadar kalau hal itu yang membuat beberapa film Korea terlihat sangat menarik di mataku. Intinya, film ini memang worth to try. Bukan hanya sekedar film untuk menghabiskan waktu senggang, tapi film yang bisa dibicarakan dengan teman karena ada beberapa isu menarik di dalam film ini. Pokoknya salut untuk July Jung yang sudah membuka debutnya dengan menyajikan film berkelas seperti ini dan aku harap ini bisa membuka path untuk July Jung untuk kembali menyuguhkan film seperti ini untuk meramaikan perfilman di Korea Selatan.

Nah sekarang, terlepas dari cerita di film ini, Kim Sae Ron emang paling cocok memerankan peran semacam ini. Aku mulai merhatiin dia sejak dia beradu akting dengan Won Bin di ‘The Man from Nowhere’ dan agak sedikit kaget ketika melihat dia sekarang sudah sebesar ini (berasa tua gitu deh, haha). Aku sih senengnya ngeliat dia sepertinya berada di jalan yang benar dan bakalan jadi promising Korean actress yang bakal kuikutin film-filmnya karena aktingnya tambah mateng dan dia pintar untuk memilih karakter-karakter menarik yang bisa diperankan, seperti di film ini. Karakter yang dia mainkan, walaupun aku sebelumnya banyak melihat film dengan karakter seperti ini, bukan karakter yang mudah untuk dimainkan aktris yang masih muda. Dia harus bisa mendalami dan mengerti jalan pikiran anak perempuan ini yang kuanggap cukup berbeda dibandingkan anak perempuan di usianya dan untungnya, dia bisa menghidupkan karakter itu dengan baik dan menarik. Aku suka macam-macam ekspresi yang diperlihatkan oleh Kim Sae Ron di film ini, beberapa bikin aku kasian, muak, dan bertanya-tanya. Bae Donna pun juga menunjukkan kualitasnya saat memainkan film ini. Pada awalnya perannya terlihat sangat biasa, tapi lama kelamaan dia bisa menunjukkan betapa kompleks peran yang dia miliki. Dia bukan sekedar polisi wanita yang ingin menunjung tinggi keadilan untuk orang-orang di sekitarnya, tapi aku bisa merasakan kalau karakternya ini juga ingin diberikan suatu keadilan oleh orang-orang di sekitarnya. Dia tidak ingin orang lain memandang dengan aneh karena masalah personal yang dia miliki. Film ini keren dengan segala kompleksitasnya dan juga walaupun banyak isu yang bisa ditemui di film ini, film ini tidak lupa untuk mengakarkan pada satu inti masalah yang menjadi basis dari film ini. ‘A Girl at My Door’ benar-benar menyajikan pilihan tema yang menarik dan pintar untuk menceritakan tale seorang anak perempuan yang membutuhkan tempat perlindungan.

 Tidak lupa aku naro trailer disini untuk mengundang orang-orang menonton film ini


 (take a sip of the trailer!)

Credits:
One Ring Korean Film Trailers @youtube 

No comments:

Post a Comment