This
is the perfect example why I need to set a perfect time to watch certain
movies. Film ini, aku tahu kalau film ini bagus, tapi kalau aku nonton film ini
sehabis nonton another film which impress me a lot, I end up comparing film ini
dengan film yang sebelumnya kutonton dan akhirnya berakhir dengan anggapan
kalau film ini sekedar film yang bagus tanpa ada perasaaan yang kuat. Padahal
kedua pemeran utama di film ini cukup menjanjikan, Bae Donna dan Kim Sae Ron. Menurutku,
mereka berdua merupakan kombinasi yang kuat untuk melihat betapa menariknya
film ini. Tapi, ya itulah, terhalang dengan impression lain yang kupunya
sebelum menonton film ini, film ini jadinya kurang….menarik buatku. Yet, I felt
the urge to write something about this film karena aku tahu film ini menarik.
Film
ini menampilkan cerita tentang seorang polisi wanita yang dipindahkan sebuah
lokasi terpencil untuk menjadi chief police dan di tempat baru itu, dia bertemu
dengan seorang anak perempuan yang sering dibully, entah oleh teman sekolahnya
atau dengan orang tuanya. Dari situlah, dimulai hubungan antara polisi wanita
tersebut dengan anak perempuan yang suka dibully itu. Menariknya bahwa si anak
perempuan itu ternyata tidak se’lemah’ yang seperti diduga. Si anak perempuan
bahkan bisa dibilang ‘possess’ sesuatu yang membuat orang orang di sekitarnya
kewalahan, termasuk si polisi wanita ini. Sementara itu, polisi wanita yang
diperankan oleh Bae Donna juga bukan sembarang karakter yang hanya menunjukkan
kalau dia seorang polisi wanita. Polisi wanita ini pun terkait dengan suatu hal
yang seringkali dianggap sebagai ‘masalah’ dan tabu di kalangan masyarakat
banyak. Hal ini pula lah yang membuat polisi wanita ini dipindahkan ke sebuah
lokasi terpencil dan akhirnya bertemu dengan anak perempuan itu. Keterkaitan
konflik di antara kedua karakter ini akhirnya mulai terkuak dan bertemu di satu
titik dimana keduanya harus dihadapkan dengan hal yang ingin mereka hindari,
tapi untungnya pada akhirnya hal ini bisa dilewati dan akhirnya cerita ini
berakhir dengan ‘bahagia’. Nah, disini aku pake tanda kutip untuk menulis kata
bahagia untuk di akhir cerita ini karena akhir dari cerita kurang lebihnya
sedikit membingungkan buatku, aku seperti dihadapkan kembali dengan akhir
cerita ‘Old Boy’ walaupun sensenya tidak se’powerful’ ending dari ‘Old Boy’
tapi yah, ada sedikit kebingungan yang kumiliki saat melihat ending dari cerita
ini. Dalam hal ini, aku lagi-lagi hanya bisa tersenyum kecut sambil
mengingat-ingat kalau kebanyakan film Korea memang suka menyajikan ending
seperti ini. Kita diajak bertanya-tanya dan menginterpretasikan sendiri kenapa
endingnya bisa seperti ini. Yah, walaupun kecut, aku juga sadar kalau hal itu
yang membuat beberapa film Korea terlihat sangat menarik di mataku. Intinya,
film ini memang worth to try. Bukan hanya sekedar film untuk menghabiskan waktu
senggang, tapi film yang bisa dibicarakan dengan teman karena ada beberapa isu
menarik di dalam film ini. Pokoknya salut untuk July Jung yang sudah membuka debutnya dengan menyajikan film berkelas seperti ini dan aku harap ini bisa membuka path untuk July Jung untuk kembali menyuguhkan film seperti ini untuk meramaikan perfilman di Korea Selatan.
Nah
sekarang, terlepas dari cerita di film ini, Kim Sae Ron emang paling cocok
memerankan peran semacam ini. Aku mulai merhatiin dia sejak dia beradu akting
dengan Won Bin di ‘The Man from Nowhere’ dan agak sedikit kaget ketika melihat
dia sekarang sudah sebesar ini (berasa tua gitu deh, haha). Aku sih senengnya
ngeliat dia sepertinya berada di jalan yang benar dan bakalan jadi promising
Korean actress yang bakal kuikutin film-filmnya karena aktingnya tambah mateng
dan dia pintar untuk memilih karakter-karakter menarik yang bisa diperankan,
seperti di film ini. Karakter yang dia mainkan, walaupun aku sebelumnya banyak
melihat film dengan karakter seperti ini, bukan karakter yang mudah untuk
dimainkan aktris yang masih muda. Dia harus bisa mendalami dan mengerti jalan
pikiran anak perempuan ini yang kuanggap cukup berbeda dibandingkan anak
perempuan di usianya dan untungnya, dia bisa menghidupkan karakter itu dengan
baik dan menarik. Aku suka macam-macam ekspresi yang diperlihatkan oleh Kim Sae
Ron di film ini, beberapa bikin aku kasian, muak, dan bertanya-tanya. Bae Donna
pun juga menunjukkan kualitasnya saat memainkan film ini. Pada awalnya perannya
terlihat sangat biasa, tapi lama kelamaan dia bisa menunjukkan betapa kompleks
peran yang dia miliki. Dia bukan sekedar polisi wanita yang ingin menunjung
tinggi keadilan untuk orang-orang di sekitarnya, tapi aku bisa merasakan kalau
karakternya ini juga ingin diberikan suatu keadilan oleh orang-orang di
sekitarnya. Dia tidak ingin orang lain memandang dengan aneh karena masalah
personal yang dia miliki. Film ini keren dengan segala kompleksitasnya dan juga
walaupun banyak isu yang bisa ditemui di film ini, film ini tidak lupa untuk
mengakarkan pada satu inti masalah yang menjadi basis dari film ini. ‘A Girl at
My Door’ benar-benar menyajikan pilihan tema yang menarik dan pintar untuk
menceritakan tale seorang anak perempuan yang membutuhkan tempat perlindungan.
Tidak lupa aku naro trailer disini untuk mengundang orang-orang menonton film ini
(take a sip of the trailer!)
Credits:
One Ring Korean Film Trailers @youtube
No comments:
Post a Comment