Sebenarnya rada telat kalo baru ngasih
review sekarang, tapi ya sayang juga kalo ngga nulis apa-apa tentang film ini
soalnya film ini sempet happening banget waktu pertama-tama rilisan. Singkatnya
sih, beberapa, kebanyakan orang yang kutanyain tepatnya, banyak yang demen film
ini. Ya kalo menurutku sih, film ini ngga jelek sih, premisenya lumayan kok walaupun
it’s so simple. Bisa dibilang kalo judul film ini sudah menjelaskan semua
tentang film ini. Film ini tentang sesuatu yang mengikutimu, ya udah sih itu
aja. Kamu diberitahu kenapa ‘sesuatu’ itu bisa mengikutimu dan gimana caranya
kamu menghentikan ‘sesuatu’ itu mengikutimu (yang sebenarnya menurutku adalah
gampang buat dilakuin sama remaja disana, tau deh kalo disini, lol). Cuman ya
sama film ini ‘cara gampang’ itu dibuat sulit ditambah dengan emosi si tokoh
yang berombang-ambing karena dia diikutin sesuatu yang ngga jelas darimana
antah berantahnya. Film ini sebenarnya film yang harusnya mudah untuk
terselesaikan, tapi ya sama si sutradara, film ini dibikin ribet dan untungnya
cara si sutradara bikin film ini lebih ribet masih bisa diterima sama aku
sebagai seorang penonton. Ya, disinilah aku pay respect to the director. Ngga
gampang lho buat sesuatu yang simple itu jadi sesuatu yang ribet. Dan aku
sukanya sih, si sutradara berhasil buat bikin film ini benar-benar terlihat
dari sisi pandang seorang remaja yang pikirannya ngga seribet orang dewasa yang
harus ini dan itu. Dari film ini, aku bisa lihat gimana cara seorang atau
sekumpulan remaja solve sama issue yang mereka ngga tau dengan pasti darimana
asalnya dan tentang apa itu dengan jelasnya. Mereka cuman dapat info tentang
‘sesuatu’ dari mulut ke mulut, ngga sampe cari tahu tentang sesuatu itu dengan
lebainya. Coba bayangkan kalo yang diteror itu sekelompok orang dewasa, mesti
ceritanya akan lebih kompleks dengan alur cerita dimana para pemerannya pasti
akan melakukan pencarian informasi tentang ‘sesuatu’ disana sini, atau mungkin
lengkap dengan eksperimen buat memusnahkan ‘sesuatu’ sampai habis. Pokoknya
jadi lebih ribet lah, kalo yang diteror ini orang dewasa.
Nah, kalo diliat dari plot ceritanya,
introduction film ini menurutku terlalu ‘wah’ dibanding dengan apa yang akan
kuharapkan terjadi pada adegan-adegan selanjutnya karena adegan setelahnya ya
ternyata ngga se-attraktif pembukaannya, menurutku. Dan kalo untuk sebuah film
horror-terror remaja sih, aku bisa bilang kalo film ini cukup harmless. Kamu
ngga bakal nemuin adegan berdarah-darah yang berlebihan dan adegan
kejar-kejaran yang lebai dan penuh dengan teriakan sana-sini (well, ada sih,
tapi ya ngga lebai). Film ini cukup ringan menurutku, typical your saturday
night movie yang bisa ditonton bareng temen-temen tapi ya ngga pake jejeritan
lebai. Cuman cara si sutradara menggambarkan ‘sesuatu’ yang mengejar bisa cukup
menahan nafas sih. Si sutradara bisa aja nyiptain ‘sesuatu’ dari berbagai versi
dan masing-masing dari ‘sesuatu’ punya sisi charming tersendiri (atau sisi
pervy sendiri-sendiri, lol) yang bikin mereka mengejutkanku. Terlepas dari
kejutan-kejutan yang ada tiap ‘sesuatu’ itu mengikuti si pemeran utama, film
ini cukup sepi dibandingkan film-film horror-terror yang biasanya kuliat, aku
malah ngerasa kalo film ini ada kalanya malah ngingetin aku sama film ‘Drive’
yang rame-ramenya ada di beberapa adegan dan selebihnya kerasa sepi. Sebenarnya
sih malah suasana seperti itu bagus, saking sepinya, terror yang dirasakan
malah dapet banget buatku. In general, film ini ngga jelek menurutku, it’s
worth a try, tapi emang rada overrated sih kemunculannya karena it’s not that
beyond my expectation. But, it’s a matter of taste after all, tiap orang punya
selera dan referensi masing-masing buat nonton film. I’m kinda understand kalo
ada orang yang bisa suka banget sama film ini.
(take a sip of the trailer!)
Credits: Movieclips Film Festivals & Indie Films @ youtube
No comments:
Post a Comment