Wednesday, September 16, 2015

About a Film: It Follows (2014)









Sebenarnya rada telat kalo baru ngasih review sekarang, tapi ya sayang juga kalo ngga nulis apa-apa tentang film ini soalnya film ini sempet happening banget waktu pertama-tama rilisan. Singkatnya sih, beberapa, kebanyakan orang yang kutanyain tepatnya, banyak yang demen film ini. Ya kalo menurutku sih, film ini ngga jelek sih, premisenya lumayan kok walaupun it’s so simple. Bisa dibilang kalo judul film ini sudah menjelaskan semua tentang film ini. Film ini tentang sesuatu yang mengikutimu, ya udah sih itu aja. Kamu diberitahu kenapa ‘sesuatu’ itu bisa mengikutimu dan gimana caranya kamu menghentikan ‘sesuatu’ itu mengikutimu (yang sebenarnya menurutku adalah gampang buat dilakuin sama remaja disana, tau deh kalo disini, lol). Cuman ya sama film ini ‘cara gampang’ itu dibuat sulit ditambah dengan emosi si tokoh yang berombang-ambing karena dia diikutin sesuatu yang ngga jelas darimana antah berantahnya. Film ini sebenarnya film yang harusnya mudah untuk terselesaikan, tapi ya sama si sutradara, film ini dibikin ribet dan untungnya cara si sutradara bikin film ini lebih ribet masih bisa diterima sama aku sebagai seorang penonton. Ya, disinilah aku pay respect to the director. Ngga gampang lho buat sesuatu yang simple itu jadi sesuatu yang ribet. Dan aku sukanya sih, si sutradara berhasil buat bikin film ini benar-benar terlihat dari sisi pandang seorang remaja yang pikirannya ngga seribet orang dewasa yang harus ini dan itu. Dari film ini, aku bisa lihat gimana cara seorang atau sekumpulan remaja solve sama issue yang mereka ngga tau dengan pasti darimana asalnya dan tentang apa itu dengan jelasnya. Mereka cuman dapat info tentang ‘sesuatu’ dari mulut ke mulut, ngga sampe cari tahu tentang sesuatu itu dengan lebainya. Coba bayangkan kalo yang diteror itu sekelompok orang dewasa, mesti ceritanya akan lebih kompleks dengan alur cerita dimana para pemerannya pasti akan melakukan pencarian informasi tentang ‘sesuatu’ disana sini, atau mungkin lengkap dengan eksperimen buat memusnahkan ‘sesuatu’ sampai habis. Pokoknya jadi lebih ribet lah, kalo yang diteror ini orang dewasa.

Nah, kalo diliat dari plot ceritanya, introduction film ini menurutku terlalu ‘wah’ dibanding dengan apa yang akan kuharapkan terjadi pada adegan-adegan selanjutnya karena adegan setelahnya ya ternyata ngga se-attraktif pembukaannya, menurutku. Dan kalo untuk sebuah film horror-terror remaja sih, aku bisa bilang kalo film ini cukup harmless. Kamu ngga bakal nemuin adegan berdarah-darah yang berlebihan dan adegan kejar-kejaran yang lebai dan penuh dengan teriakan sana-sini (well, ada sih, tapi ya ngga lebai). Film ini cukup ringan menurutku, typical your saturday night movie yang bisa ditonton bareng temen-temen tapi ya ngga pake jejeritan lebai. Cuman cara si sutradara menggambarkan ‘sesuatu’ yang mengejar bisa cukup menahan nafas sih. Si sutradara bisa aja nyiptain ‘sesuatu’ dari berbagai versi dan masing-masing dari ‘sesuatu’ punya sisi charming tersendiri (atau sisi pervy sendiri-sendiri, lol) yang bikin mereka mengejutkanku. Terlepas dari kejutan-kejutan yang ada tiap ‘sesuatu’ itu mengikuti si pemeran utama, film ini cukup sepi dibandingkan film-film horror-terror yang biasanya kuliat, aku malah ngerasa kalo film ini ada kalanya malah ngingetin aku sama film ‘Drive’ yang rame-ramenya ada di beberapa adegan dan selebihnya kerasa sepi. Sebenarnya sih malah suasana seperti itu bagus, saking sepinya, terror yang dirasakan malah dapet banget buatku. In general, film ini ngga jelek menurutku, it’s worth a try, tapi emang rada overrated sih kemunculannya karena it’s not that beyond my expectation. But, it’s a matter of taste after all, tiap orang punya selera dan referensi masing-masing buat nonton film. I’m kinda understand kalo ada orang yang bisa suka banget sama film ini.


 (take a sip of the trailer!)


Credits: Movieclips Film Festivals & Indie Films @ youtube

No comments:

Post a Comment