Monday, May 18, 2015

About a Film: The Snow White Murder Case (2014)





Film ini menarik, bisa memperlihatkan betapa mudahnya masyarakat berpihak kepada sesuatu melalui kekuatan media, seperti televisi dan internet. Film ini bermula dari sebuah kasus pembunuhan yang menarik banyak orang karena korban dari kasus itu dibunuh dengan cara yang keji. Seorang staf di salah satu televisi bernama Akahoshi merasa kalau dia punya kesempatan untuk mendapatkan scoop besar ketika salah seorang temannya bilang kalau dia mengenal korban dari kasus pembunuhan yang baru-baru ini dibicarakan. Satu hal yang menarik tentang Akahoshi ini, dia selalu menggunakan twitter untuk mengabarkan apapun yang sedang dia lakukan, termasuk saat temannya mulai bercerita tentang korban dari kasus pembunuhan itu, Noriko Miki. Beberapa orang mulai merespon twitternya dan inilah awal dimana film ini mulai menceritakan bagaimana masyarakat bisa dengan mudahnya dipengaruhi oleh media. Akahoshi juga yang menamakan kasus itu sebagai ‘Kasus Pembunuhan Putri Tidur’. Ketika Akahoshi memulai pengejarannya mengenai kasus itu, pemberitaan yang dia lakukan menyimpulkan sesuatu, yakni kasus pembunuhan yang melibatkan Noriko Miki dilakukan oleh rekan kerjanya yang bernama Shirono Miki. Seiring dengan berjalannya film ini, semua testimoni yang dikumpulkan Akahoshi mengarahkan kepada sebuah fakta bahwa Shirono Miki tidak suka oleh Noriko Miki. Shirono Miki yang memiliki nama yang berarti “Putri cantik di sebuah kastil’ selalu dibandingkan oleh Noriko Miki yang memiliki paras yang cantik dan digambarkan baik hati. Apalagi Satoshi Shinoyama yang dikatakan dekat dengan Shirono Miki, meninggalkan Shirono Miki karena Noriko Miki. Semua testimoni yang memojokkan Shirono Miki akhirnya mulai berbalik dengan datangnya protes dari teman Shirono Miki di twitter dan protes ini sedikit demi sedikit mulai menuai hujatan kepada Akahoshi yang pemberitaannya memberatkan Shirono Miki. Apalagi dengan datangnya sebuah surat protes dari teman Shirono Miki di kuliah, Minori Maetani membuat Akahoshi harus kembali dengan sumber testimoni yang baru mengenai Shirono Miki. Akhirnya fakta baru tentang Shirono Miki akhirnya terungkap dan walaupun sedikit, beberapa dukungan datang untuk Shirono Miki dan posisi Shirono Miki sebagai ‘dugaan tersangka’ mulai dipertanyakan. Selebihnya, film ini memposisikan kita untuk mencerna kehidupan Shirono Miki secara netral dan mulai menduga-duga apakah dia benar-benar orang yang telah membunuh Noriko Miki.

            Menurutku, film ini tidak berbeda dengan film lainnya yang mengupas tentang kasus pembunuhan ala Jepang lainnya yang juga mengupas tentang drama kehidupan masing-masing karakter, terutama orang yang dianggap sebagai tersangka. Lagi-lagi, kita diajak untuk melihat seorang tersangka, tidak hanya dari sisi buruknya, tapi juga sisi baiknya dan kenapa dia bisa dianggap sebagai tersangka. Dalam film ini, Ayano Gou memainkan perannya dengan baik sebagai staf televisi yang egois dan hanya memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan berita yang menarik banyak penonton. Mao Inoue juga memerankan perannya dengan baik sebagai Shirono Miki, orang yang merupakan pusat penting dari cerita ini. Para pemeran lainnya seperti Misako Renbutsu, Nanao, Nobuaki Kaneko, Shihori Kanjiya, Erena Ono, Mitsuki Tanimura memberikan porsinya masing-masing untuk membentuk film ini sebagai satu kesatuan yang bagus. Film ini, walaupun menurutku tidak berbeda dengan beberapa film tentang kasus pembunuhannya lainnya, memberikan bentuk tersendiri dengan menggabungkan teknik film documentary seperti Blair Witch Project. Menurutku, film ini mencoba untuk menggambarkan senyata mungkin kejadian yang terjadi di film ini dengan menggambarkan kehidupan pertelevisian dan twitter. Sebagai sutradara, Yoshihiro Nakamura, melakukan pekerjaan yang bagus dalam menyutradai film ini. Penggunaan string musik yang mengiringi film ini juga merupakan sebuah point plus buatku karena musik yang digunakan, menurutku, mengangkat emosi yang ingin ditampakkan di film ini. Satu hal lagi, film ini berdasarkan sebuah novel dari Kanae Minato. Tampaknya akhir-akhir ini, film yang berdasarkan novel juga cukup ramai di Jepang, sama halnya film-film Hollywood. Dan untuk film yang didasari dari sebuah novel, kupikir, film ini merupakan film yang cukup bagus dan personally, aku merekomendasikan film ini sebagai film yang patut ditonton, terutama bagi penggemar film Jepang.

 (take a sip of the trailer!)

Credits:
moviesfan2k12@youtube 

No comments:

Post a Comment