Kesan pertama yang aku dapat dari film
ini adalah mengejutkan. Kupikir film ini hanyalah film Jepang biasa yang
bertemakan horor, tapi diluar dugaan film ini punya sesuatu yang lebih daripada
itu. Awal dari film ini, aku langsung diperlihatkan dengan adegan yang
mengindikasikan kalau film ini berkaitan dengan doppelganger. Benar saja, film terfokus
dengan kehidupan orang-orang yang memiliki doppelganger dan karakter utama di
film ini adalah Shinobu Kirimura, seorang pelukis yang memiliki keinginan kuat
untuk memenangkan sebuah kompetisi bergengsi bagi pelukis. Lukisannya yang
menggambarkan potret jendela merupakan kesempatannya yang terakhir untuk
mengikuti kompetisi tersebut dan dia benar-benar mendedikasikan dirinya untuk
menyelesaikan lukisan itu sebelum akhirnya bertemu dengan calon suaminya,
Takamura. Kehidupan Shinobu Kirimura perlahan mulai berubah. Dia tidak lagi
melihat lukisannya sebagai satu-satunya hal yang penting dalam hidupnya, tapi
dia menikmati kehidupannya sebagai Nyonya Takamura. Dia bahagia dengan dua
kehidupannya, sebagai pelukis dan Nyonya Takamura, tapi semua itu tidak
berjalan dengan lama ketika dia mulai merasa ada sesuatu yang aneh di
sekelilingnya. Sebuah kejadian tidak menyenangkan di supermarket mempertemukannya
dengan seorang detektif yang menjelaskan hal aneh yang dia rasakan. Bilocation,
adanya fenomena dimana keinginan kuat seseorang membentuk persona baru yang
menyerupai orang tersebut. Shinobu Kirimura yang kini bernama Shinobu Takamura
bertemu dengan beberapa orang lainnya yang juga memiliki bilocation. Mereka
membentuk suatu grup dan mulai membicarakan tentang kehidupan yang mereka
miliki dengan adanya bilocation. Tentunya, film ini tidak akan menarik kalau
tidak ada kejadian yang memicu klimaks. Klimaks mulai berjalan ketika Shinobu
Takamura dan teman-temannya merasa bahwa bilocation yang mereka punya mengancam
nyawa mereka. Seiring dengan terjadinya konflik yang ada, film ini mengarahkan
para penonton ke suatu hal yang mengejutkan.
Aku bisa bilang kalau sutradara film
ini, Mari Asato, memiliki cara yang baik untuk mengemas twist di film ini dan
saat twist yang ada perlahan terungkap, itu tidak serta merta membuat film ini
membosankan, malahan aku semakin tertarik untuk menonton sampai ke ending film ini.
Film ini juga membuatku penasaran untuk melihat novel Bilocation karya Hojo
Haruka yang merupakan sumber dari film ini. Film ini mengejutkan karena film
ini telah melampaui ekspetasi yang kupunya. Masing-masing pemeran di film ini
pun menunjukkan akting yang begitu natural walaupun beberapa dari mereka harus
memainkan dua peran yang berbeda. Personally, aku memuji akting detektif Kano
yang harus memerankan peran yang memainkan emosi yang cukup kuat. Asami
Mizukawa sebagai Shinobu Kirimura dan Shinobu Takamura juga memainkan aktingnya
dengan apik, didukung dengan suaminya, Takamura yang walaupun hanya muncul
sedikit dapat memberikan kesan tersendiri di film ini. Aku sedikit penasaran
dengan apa yang dia lakukan dengan matanya, aku tidak bisa membayang dia harus
terus-terusan membuat matanya seperti itu sepanjang film. Satu hal yang kusukai
dari film ini juga ending song dari film ini adalah lagu Kuroyume yang kulihat
tahun lalu. Sekarang aku mengerti kenapa PV lagu ini bisa seperti itu. Anyhow,
aku sangat merekomendasikan film ini karena film ini memiliki twist yang bagus
dan somehow, ending yang merupakan jawaban yang tepat untuk menutup film ini.
Credits:
(Take a sip of the trailer!)
Credits:
World Movie Trailers@youtube
No comments:
Post a Comment