Monday, May 18, 2015

About a Film: Bilocation (2014)





Kesan pertama yang aku dapat dari film ini adalah mengejutkan. Kupikir film ini hanyalah film Jepang biasa yang bertemakan horor, tapi diluar dugaan film ini punya sesuatu yang lebih daripada itu. Awal dari film ini, aku langsung diperlihatkan dengan adegan yang mengindikasikan kalau film ini berkaitan dengan doppelganger. Benar saja, film terfokus dengan kehidupan orang-orang yang memiliki doppelganger dan karakter utama di film ini adalah Shinobu Kirimura, seorang pelukis yang memiliki keinginan kuat untuk memenangkan sebuah kompetisi bergengsi bagi pelukis. Lukisannya yang menggambarkan potret jendela merupakan kesempatannya yang terakhir untuk mengikuti kompetisi tersebut dan dia benar-benar mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan lukisan itu sebelum akhirnya bertemu dengan calon suaminya, Takamura. Kehidupan Shinobu Kirimura perlahan mulai berubah. Dia tidak lagi melihat lukisannya sebagai satu-satunya hal yang penting dalam hidupnya, tapi dia menikmati kehidupannya sebagai Nyonya Takamura. Dia bahagia dengan dua kehidupannya, sebagai pelukis dan Nyonya Takamura, tapi semua itu tidak berjalan dengan lama ketika dia mulai merasa ada sesuatu yang aneh di sekelilingnya. Sebuah kejadian tidak menyenangkan di supermarket mempertemukannya dengan seorang detektif yang menjelaskan hal aneh yang dia rasakan. Bilocation, adanya fenomena dimana keinginan kuat seseorang membentuk persona baru yang menyerupai orang tersebut. Shinobu Kirimura yang kini bernama Shinobu Takamura bertemu dengan beberapa orang lainnya yang juga memiliki bilocation. Mereka membentuk suatu grup dan mulai membicarakan tentang kehidupan yang mereka miliki dengan adanya bilocation. Tentunya, film ini tidak akan menarik kalau tidak ada kejadian yang memicu klimaks. Klimaks mulai berjalan ketika Shinobu Takamura dan teman-temannya merasa bahwa bilocation yang mereka punya mengancam nyawa mereka. Seiring dengan terjadinya konflik yang ada, film ini mengarahkan para penonton ke suatu hal yang mengejutkan.

Aku bisa bilang kalau sutradara film ini, Mari Asato, memiliki cara yang baik untuk mengemas twist di film ini dan saat twist yang ada perlahan terungkap, itu tidak serta merta membuat film ini membosankan, malahan aku semakin tertarik untuk menonton sampai ke ending film ini. Film ini juga membuatku penasaran untuk melihat novel Bilocation karya Hojo Haruka yang merupakan sumber dari film ini. Film ini mengejutkan karena film ini telah melampaui ekspetasi yang kupunya. Masing-masing pemeran di film ini pun menunjukkan akting yang begitu natural walaupun beberapa dari mereka harus memainkan dua peran yang berbeda. Personally, aku memuji akting detektif Kano yang harus memerankan peran yang memainkan emosi yang cukup kuat. Asami Mizukawa sebagai Shinobu Kirimura dan Shinobu Takamura juga memainkan aktingnya dengan apik, didukung dengan suaminya, Takamura yang walaupun hanya muncul sedikit dapat memberikan kesan tersendiri di film ini. Aku sedikit penasaran dengan apa yang dia lakukan dengan matanya, aku tidak bisa membayang dia harus terus-terusan membuat matanya seperti itu sepanjang film. Satu hal yang kusukai dari film ini juga ending song dari film ini adalah lagu Kuroyume yang kulihat tahun lalu. Sekarang aku mengerti kenapa PV lagu ini bisa seperti itu. Anyhow, aku sangat merekomendasikan film ini karena film ini memiliki twist yang bagus dan somehow, ending yang merupakan jawaban yang tepat untuk menutup film ini.

(Take a sip of the trailer!)

Credits:
World Movie Trailers@youtube

No comments:

Post a Comment