TOKYO! adalah sebuah film omnibus yang rilis tahun 2008. Ada 3 sutradara yang tergabung di film ini: Michel Gondry, Leos Carax, dan Bong Joon Ho. Honestly, aku pengen banget nonton karena ada Bong Joon Ho and I have no idea about the other two directors (while the other people often talk about Michel Gondry). But, it's nice to know about the them and their movies and I ended liking their movies as much as I like Bong Joon Ho's.
Yang pertama: Interior Design (Michel Gondry)
It's simple. Film ini menceritakan sepasang kekasih, Hiroko dan Akira (duile, bahasanya) yang diperankan sama Ryo Kase dan Ayako Fujitani. Mereka pergi ke Tokyo buat premiere film debutnya Ryo Kase. Tapi, di Tokyo, mereka belum punya apartemen dan menginaplah mereka di rumah temen mereka, Akemi (Ayumi Ito), waktu sekolah. Konfliknya sih pertama simple. Mereka nginep di rumah temen mereka, sementara temen mereka sedikit sedikit mulai annoy sama adanya mereka berdua. Belum lagi waktu ada pacar temennya datang. Pacar temennya juga annoy sama adanya mereka berdua.
Oiya, pusat dari cerita ini adalah Hiroko. Pertamanya sih aku ngga gitu ngeh, tapi ujung-ujungnya dikasi liat kalo orang yang dianggap bermasalah disini adalah Hiroko. Hiroko itu ngga bisa ngapa-ngapain. Kasarnya sih, dia ngga guna (kerja part time ngga diterima, ngga dapet-dapet apartemen, mobil diderek gara-gara dia lupa pindahin). Dan puncaknya dari cerita ini adalah
Berubahnya Hiroko jadi kursi. Well, I didn't expect that and this is hilarious. Aku sama sekali ngga nyangka kalo Hiroko berubah jadi kursi disini dan disinilah aku baru sadar maksudnya Interior Design. The story continues dengan Hiroko berubah bolak balik dari kursi ke orang, dari orang ke kursi. Terus Hiroko yang lagi berubah jadi kursi dibawa pulang sama seseorang (Nao Omori) untuk jadi 'Interior Design' buat orang itu. Ceritanya lucu sih menurutku dan akhirnya Hiroko benar-benar bisa berguna buat orang lain. Ya, jadi kursi itu, hahaha
Yang kedua: Merde (Leos Carax)
Aku ngga tahu apa cerita ini harus dimaknai dengan dalem atau cuma dinonton gitu aja. Yang jelas mah aku cuma nonton gitu aja dan ceritanya menarik sih buatku. Cerita tentang gelandangan (?) bernama Merde yang tinggal di got. (ngomong-ngomong, katanya Merde artinya shit ya?)
Yah, bukan sembarang gelandangan sih. Gelandangannya ini ngga tahu darimana dan kadang suka keluar jalan buat 'ngeganggu' orang-orang. Sebenarnya bukan ngeganggu juga sih, mungkin karena kebutuhan (lol) soale dia keluar buat ngambilin bunga, uang, rokok (bunga sama uang buat dimakan, rokok buat dihisap) dan cium ketek orang? (yang ini aku ngga ngerti dah). Pokoknya intinya si Merde ini kayak orang asing yang ngga tau siapa dan ngeganggu ketenangan orang Jepang sampai akhirnya ngeganggu ketenangan itu naik ke level yang tinggi. Dia ngelemparin bom ke orang-orang, sampe banyak korban. Terus akhirnya dia ditangkap karena tindakannya ini dan mau dihukum mati.
Nah, adegan selanjutnya adalah spekulasi siapa sebenarnya si Merde ini sampai datanglah seorang pengacara dari Prancis yang bilang dia bisa komunikasi sama si Merde. Ya ampun, aku antara mau ketawa sama bingung denger mereka komunikasi. Aneh banget lah, ngga jelas itu bahasa darimana. Mana pake tampar-tampar. Yang kutahu mah ada kata 'Popos' yang kayaknya artinya 'God' dan tiap nyebut itu mereka nampar muka mereka sendiri, lol. Oiya, terus si Merde ini kan mau dihukum gantung dan keputusan hukuman gantung ini, muncullah pergerakan-pergerakan baru, ada yang minta hukum Merde sampe bebaskan Merde dan lucunya lagi, Merde ini jadi semacam 'cult' gitu. Lucu sih, tapi kejadian Merde ini bukannya ngga mungkin terjadi lho. Orang sekarang cenderung jadiin sosok kayak Merde sebagai 'cult', mau seaneh apapun itu. Dan.....entahlah, aku ngga tahu mau bilang apalagi. Mungkin film Merde ini sejenis fenomena yang sering terjadi sekarang. But, overall, this is good! Film ini sangat menarik dan menyenangkan buat ditonton.
Yang ketiga: Shaking Tokyo (Bong Joon Ho)
NAH! Ini dia film yang ditunggu-tunggu. Pas banget nih urutannya, save the best for the last! Mungkin karena itu film Bong Joon Ho ditaro paling belakang (asal njeplak). Pertamanya sih antisipasinya filmnya bakal rame tapi, ternyata filmnya tentang hikkomori dan Bong Joon Ho, menurutku, berhasil buat highlight hal-hal kecil yang ada di sekitar hikkomori dan saking berhasilnya, aku sampe hampir kebosanan untuk ngikutin film ini. Eits! Bosan disini bukan bosan dalam arti hal yang jelek. Tapi bosan dalam arti hal yang bagus. Menurutku, jadi hikkomori itu berarti gimana jadinya kita akan mempehatikan hal-hal kecil yang orang biasa ngga perhatiin. Contohnya kayak gimana dia jelasin kalau semua benda itu bergerak. Jujur yak, aku hampir mati bosan disini sekaligus ngomong 'anjrit' karena scene ini bener-bener dazzling menurutku. Berasa complicated emang, tapi itu sih yang aku rasain.
Untuk flow cerita, pertamanya sih lumayan lambat, aku sabar-sabar aja ngikutin sampe akhirnya muncullah Yu Aoi, tukang antar pizza yang berhasil mengguncang hidup si Hikkomori, Teruyuki Kagawa. Dan literally, sesuai judul, di cerita ini, Tokyo emang lagi shaking dengan beberapa adegan gempa yang menandai beberapa perubahan di alur cerita. Shaking pertama, Teruyuki Kagawa yang Hikkomori untuk pertama kalinya kontak mata sama seseorang, si Yu Aoi yang nganterin dia pizza. Shaking kedua, kenyataan kalau si Yu Aoi sekarang yang jadi Hikkomori dan Teruyuki Kagawa ada di luar rumah. Dan shaking ketiga, Yu Aoi dan Teruyuki Kagawa pandang-pandangan habis Teruyuki Kagawa pushed love buttonnya Yu Aoi and possibly, they fall in love each other.
THIS!!!!! This will be one of my favorite scenes! Terus adegan mereka pandang-pandangan sambil dunia shaking itu bener-bener keren dan deg-degan. Bener-bener two thumbs for them deh. Aku paling suka adegan close up muka di film ini. Masing-masing orang bisa mengekspresiin semuanya dengan kerennya. Aku ngga kebayang berapa kali mereka take buat dapetin ekspresi muka yang tepat dan sekeren itu. Dan buat Bong Joon Ho yang sudah berhasil dapetin ekspresi itu, I love you, Sir! and also you make imagining what if fall in love can be happened if you just push a button. It makes life easier....or not? (lol)
Btw, trivia things for this movie, I wonder yak! Kenapa Yu Aoi disini digambarin hampir seperti robot. She had her buttons for some things, including emotions. Dan ada cameo robot juga disini, apa ada maksudnya yak? That human is slowly changing into robots? or it's because it's a film about Japan where hikkomori and robot are easily found in there. Idk.
OVERALL, siapapun yang demen arthouse movie, silakan menonton film ini karena film ini sangat recommended
(take a sip of the trailer!)
Credits:
Tokyo! @youtube
No comments:
Post a Comment