Wednesday, September 14, 2016

About a Film: The Invitation (2015)

Kira, I'm not okay
(Will)


Director: Karyn Kusama
Screenwriter: Phil Hay, Matt Manfredi
Casts: Logan Marshall-Green, Emayatzy Corinealdi, Michiel Huisman
Origin: USA
Running time: 100 minutes
Synopsis: An invitation led a man into paranoia

Harus terbiasa dengan ekspresi ini sepanjang nonton film
Foreword, ini salah satu film yang aku pilih out of the blue dan satu hal yang membuatku ingin menonton film ini adalah karena film ini masuk dalam kategori film thriller dan posternya terlihat cukup menarik dan menjanjikan untuk ditonton.




Reuni yang sepertinya terlihat menyenangkan
Enough for the introduction, film ini dibuka dengan kesan yang sedikit misterius yang dimana Will (Logan Marshall-Green) dan Kira (Emayatzy Corinealdi) tidak tahu mengapa tiba-tiba mantan istri Will, Eden (Tammy Blanchard) mengundang mereka berdua dalam suatu pertemuan atau bisa dibilang semacam reuni karena Will bertemu kembali dengan beberapa temannya di masa lalu dan tentu saja, mantan istrinya yang juga telah mempunyai hubungan dengan pria lain, David (Michiel Huisman). Sedikit demi sedikit, reuni yang terkesan dadakan ini membangkitkan beberapa kenangan masa lalu Will dan akhirnya terkuak bahwa sebelum Will dan Eden bercerai, mereka mempunyai seorang anak laki-laki. Sayangnya, anak mereka tertimpa sebuah kemalangan yang berujung pada kematian dan mereka pun berpisah beberapa waktu setelahnya. Satu hal lainnya yang dirasakan oleh Will bahwa mantan istrinya dan David terkesan sedikit aneh dan berbeda. Sepanjang acara reuni, beberapa pikiran aneh mulai memasuki kepala Will dan dia mulai mencurigai tingkah laku mantan istrinya, tapi apakah segala kecurigaan Will tentang mantan istrinya benar atau semua itu hanya hal-hal yang ada di kepala Will?
Will mulai mempertanyakan dirinya sendiri
Well, ini salah satu film thriller yang lumayan sepi yang pernah aku tonton, tidak ada adegan kejar-kejaran yang berlebihan dan tidak ada pertumpahan darah yang ekstrem. Semuanya dikemas dengan apik dengan menampilkan kenangan-kenangan masa lalu Will dengan cara yang kelam dan beberapa hal aneh yang sepertinya hanya disadari oleh Will. Sebagai penonton, aku merasa Karyn Kusama menginginkan kalau para penonton bisa mengikuti film ini melalui sudut pandang Will. Aku seperti merasa kegetiran yang dimiliki oleh Will saat kehilangan anaknya, perasaan Will yang sedikit terombang-ambing melihat keadaan mantan istrinya karena dia terlihat seperti seseorang yang masih mencintai mantan istrinya, dan juga perasaan curiga yang dimiliki Will selama berada di reuni tersebut. Buatku, film ini sedikit mematahkan hati karena aku harus melihat film ini melalui kacamata Will, seorang mantan suami yang masih peduli dengan mantan istrinya dan seorang ayah yang kehilangan anaknya. Di beberapa titik, aku merasa film ini bisa menjadi film yang depressing bagi beberapa orang dan untukku sendiri, film ini ada kalanya membuatku sedikit capek karena film ini memancarkan aura yang negatif dan suram, walaupun percakapan yang ada di film ini kebanyakan berisi tentang hal-hal comforting yang membuat kita menerima hal-hal buruk dengan penuh kelapangan.
salah satu adegan menyentuh di film ini
At last, aku mau bilang kalau film ini menarik untuk ditonton tapi, bisa juga jadi film sangat membosankan untuk dilihat. Personally, buatku sendiri aku butuh untuk membangun mood yang tepat untuk menonton film ini karena aku terbiasa menonton film thriller yang dipenuhi dengan aksi. Film ini masuk dalam salah satu film psikologi thriller dimana penonton lebih banyak disuguhkan dengan perasaan mencekam yang dibangun dalam pikiran si tokoh utama. Eksplorasi film ini banyak terjadi dalam pikiran yang tidak nyaman yang biasanya menghantui si karakter utama, yang kebetulan juga terjadi dalam film ini. Untungnya di satu sisi, film ini tidak terlalu lelah untuk ditonton. 

Won't put the trailer because the less you know the better and the trailer literally spoil the fun

No comments:

Post a Comment