Kira, I'm not okay
(Will)
Director: Karyn Kusama
Screenwriter: Phil Hay, Matt Manfredi
Casts: Logan Marshall-Green, Emayatzy Corinealdi, Michiel Huisman
Origin: USA
Running time: 100 minutes
Synopsis: An invitation led a man into paranoia
Harus terbiasa dengan ekspresi ini sepanjang nonton film |
Foreword, ini salah satu film yang aku
pilih out of the blue dan satu hal yang membuatku ingin menonton film ini
adalah karena film ini masuk dalam kategori film thriller dan posternya
terlihat cukup menarik dan menjanjikan untuk ditonton.
Reuni yang sepertinya terlihat menyenangkan |
Enough for the introduction, film ini
dibuka dengan kesan yang sedikit misterius yang dimana Will (Logan
Marshall-Green) dan Kira (Emayatzy Corinealdi) tidak tahu mengapa tiba-tiba
mantan istri Will, Eden (Tammy Blanchard) mengundang mereka berdua dalam suatu
pertemuan atau bisa dibilang semacam reuni karena Will bertemu kembali dengan
beberapa temannya di masa lalu dan tentu saja, mantan istrinya yang juga telah
mempunyai hubungan dengan pria lain, David (Michiel Huisman). Sedikit demi
sedikit, reuni yang terkesan dadakan ini membangkitkan beberapa kenangan masa
lalu Will dan akhirnya terkuak bahwa sebelum Will dan Eden bercerai, mereka
mempunyai seorang anak laki-laki. Sayangnya, anak mereka tertimpa sebuah
kemalangan yang berujung pada kematian dan mereka pun berpisah beberapa waktu
setelahnya. Satu hal lainnya yang dirasakan oleh Will bahwa mantan istrinya dan
David terkesan sedikit aneh dan berbeda. Sepanjang acara reuni, beberapa
pikiran aneh mulai memasuki kepala Will dan dia mulai mencurigai tingkah laku
mantan istrinya, tapi apakah segala kecurigaan Will tentang mantan istrinya
benar atau semua itu hanya hal-hal yang ada di kepala Will?
Will mulai mempertanyakan dirinya sendiri |
Well, ini salah satu film thriller yang
lumayan sepi yang pernah aku tonton, tidak ada adegan kejar-kejaran yang
berlebihan dan tidak ada pertumpahan darah yang ekstrem. Semuanya dikemas
dengan apik dengan menampilkan kenangan-kenangan masa lalu Will dengan cara
yang kelam dan beberapa hal aneh yang sepertinya hanya disadari oleh Will.
Sebagai penonton, aku merasa Karyn Kusama menginginkan kalau para penonton bisa
mengikuti film ini melalui sudut pandang Will. Aku seperti merasa kegetiran
yang dimiliki oleh Will saat kehilangan anaknya, perasaan Will yang sedikit
terombang-ambing melihat keadaan mantan istrinya karena dia terlihat seperti
seseorang yang masih mencintai mantan istrinya, dan juga perasaan curiga yang
dimiliki Will selama berada di reuni tersebut. Buatku, film ini sedikit
mematahkan hati karena aku harus melihat film ini melalui kacamata Will, seorang
mantan suami yang masih peduli dengan mantan istrinya dan seorang ayah yang
kehilangan anaknya. Di beberapa titik, aku merasa film ini bisa menjadi film
yang depressing bagi beberapa orang dan untukku sendiri, film ini ada kalanya
membuatku sedikit capek karena film ini memancarkan aura yang negatif dan
suram, walaupun percakapan yang ada di film ini kebanyakan berisi tentang
hal-hal comforting yang membuat kita menerima hal-hal buruk dengan penuh
kelapangan.
salah satu adegan menyentuh di film ini |
At last, aku mau bilang kalau film ini menarik
untuk ditonton tapi, bisa juga jadi film sangat membosankan untuk dilihat.
Personally, buatku sendiri aku butuh untuk membangun mood yang tepat untuk
menonton film ini karena aku terbiasa menonton film thriller yang dipenuhi
dengan aksi. Film ini masuk dalam salah satu film psikologi thriller dimana
penonton lebih banyak disuguhkan dengan perasaan mencekam yang dibangun dalam
pikiran si tokoh utama. Eksplorasi film ini banyak terjadi dalam pikiran yang
tidak nyaman yang biasanya menghantui si karakter utama, yang kebetulan juga
terjadi dalam film ini. Untungnya di satu sisi, film ini tidak terlalu lelah
untuk ditonton.
Won't put the trailer because the less you know the better and the trailer literally spoil the fun
No comments:
Post a Comment