Monday, June 27, 2016

About a Film: The Boy (2016)

Come play with me, Greta
(Brahms)


Director: William Brent Bell
Screenwriter: Stacey Menear
Stars: Lauren Cohan, Rupert Evans, James Russell
Origin: USA/ China/ Canada
Runtime: 97 minutes
Synopsis: A nanny who had to babysit a doll

Waktu film ini mau rilis, banyak banget yang bilang kalau film ini tentang adiknya "Annabelle" which makes me laugh. Come on, mentang-mentang film ini sama-sama tentang boneka, langsung disama-samain sama "Annabelle". Tapi, ya karena banyak yang bilang kayak gitu juga, aku jadi penasaran sama film ini. Belum lagi, film ini dibintangi sama Lauren Cohan yang memerankan Maggie di TWD. Oh, baiklah kalau begitu, aku jadinya lumayan sedikit penasaran sama film ini.
A portrait of Hershel, Heelshire family
Film yang disutradai oleh William Brent Bell (i love his Stay Alive) ini ngga berbeda jauh sama film-filmnya sebelumnya, film horor. Yang bikin istimewa, katanya nih, filmnya tentang boneka (samaan kayak The Conjuring) dan karena Lauren Cohen itu. Tapi, apa bener yak kalau film ini sebegitu istimewanya? Well, let's see! Film ini tentang seorang perempuan bernama Greta yang nerima kerjaan sebagai seorang pengasuh demi ngehindarin mantannya dia yang abusive. Nah, dari sini kita tahu, kalau Greta sudah punya masalah tersendiri sebelum dia datang ke rumah keluarga Heelshire (lol, Hershel, Heelshire, ini sengaja apa ngga yak?). Terus betapa kagetnya dia, waktu ngerti kalau dia ternyata harus mengasuh sebuah boneka (whut, seriously?). Awalnya sih dia ngerasa aneh aja kalau dia harus bener-bener ngasuh boneka itu sesuai dengan apa yang diminta Mrs. Heelshire karena dia yakin seratus persen kalau boneka tersebut can't feel a thing, jadi buat apa dia ngurusin tu boneka. Tapi, apakah emang kayak gitu? si boneka beneran ngga ngerasain apapun? Nah, disini deh tensionnya mulai naik sedikit demi sedikit.
The real Brahms whom reminded me of The Omen boy
Kalau buatku sih, ide cerita dari film ini sedikit klise. Seorang pengasuh yang disuruh ngasuh sebuah boneka. Kayaknya aku pernah tahu kalau ada cerita yang mirip-mirip kayak gini. Ada sebuah boneka yang dapetin harta warisan paling gede dan mau ngga mau, anggota keluarga yang aslinya punya hubungan darah dengan si pewaris, harus rela-relain ngurus tu boneka, supaya bisa dapet bagian. Aku lupa judulnya, tapi adalah. Nah, film ini kurang lebih kayak gitu. Si boneka laki-laki keluarga Heelshire ini bisa dibilang tergolong kaya dan pasangan Heelshire sendiri percaya kalau boneka ini adalah anak laki-laki mereka. Makanya boneka ini diperlakukan seperti anak mereka sendiri. Dan, somehow, boneka ini bisa nunjukkin kalau dia emang anak laki-laki pasangan Heelshire walaupun wujudnya adalah seorang boneka.
Greta began to believe that Brahms' alive
Buat beberapa orang sih, film ini ngga bagus, medioker lah. Tapi, buatku, film ini lumayan entertaining. Keanehan-keanehan yang ditunjukkan oleh boneka ini ternyata bukan satu-satunya hal yang bikin The Boy ini menarik buat ditonton. There's more than that and it's kinda worthy to be waited. Cuman ya beberapa orang sih bilang kalau konsep yang ditawarkan itu kurang fantastis, eksekusinya kurang menggebrak, dll tapi ya buatku, cukup lah. Ngga sia-sia mantengin film ini sampe akhir. Oiya, surprisingly, film ini kolaborasi American-Chinese production lho.

(take a sip of it!)

Credits:
FilmAffinity for the film poster
Zero Media @ youtube for the trailer

No comments:

Post a Comment