Only 7 is lonely out of all the numbers
(Magata Shiki)
Based on novel "Subete ga F Ni Naru" by Mori Hiroshi
Diector: Joho Hidenori, Ogura Hisao, Kobayashi Yoshinori
Screenwriter: Kuroiwa Tsutomu, Koyama Shota
Stars: Go Ayano, Takei Emi, Akari Hayami
Episodes: 10
Broadcast network:Fuji TV
Synopsis: An university associate professor in architecture named Saikawa Kohei teamed up with his rich and smart female student, Nishinosono Moe to solve murder cases
Aku baru tahu kalau JDrama ini ternyata dari novel misteri yang berjudul sama di tahun 1996. Novelnya ditulis oleh Mori Hiroshi yang ternyata juga seorang engineer, ngga heran sih kalau ternyata ceritanya berbau-bau engineering stuff. Novel sih sudah diadaptasi ke anime, manga, visual novel, dan live-action drama. Nah, disini aku mau ngomongin soal live-action drama nya.
|
God, she looks so evil |
Deretan pemainnya, menurutku, bener-bener promising. Gimana ngga? ada Go Ayano sama Takei Emi. Nambah ternyata Akari Hayami. Waduh, aku berharap gede dah sama live-actionnya. Belum lagi, temanya lumayan menarik dan termasuk thriller/ misteri drama gitu. Wah, sip banget dah! Aku nonton episode dengan penuh ekspetasi sampe kelupaan kalo jangan pernah berekspetasi berlebihan sama sesuatu kalo ngga mau kecewa banget and BAM! emang bener, aku kecewa banget sama ini live-action. I don't know what's wrong with the drama, but I keep wrinkling my forehead everytime I watch it. Sampe rasanya torturing banget tiap harus liat per episode demi namatin ini. Oiya, padahal penampakan Shirota Yu juga yang biasanya paling oke kalo maen di genre thriller, tapi tetep aja ngga mengobati rasa kecewa dengan betapa 'lame'nya live action ini.
|
No, this is not Insidious |
|
I hate this scene |
Why is this happening? Wrong director? Wrong casts? Wrong screenwriter? Aku juga ngga ngerti. Kalau untuk ide cerita, menurutku bagus sih, rada ngingetin sama
Galileo, tapi ceritanya punya khas tersendiri. Saikawa Kohei dan Nishinosono Moe yang merupakan karakter utama di cerita ini, masing masing punya kelemahan tersendiri yang bikin mereka melengkapi satu sama lain. Terus dengan keberadaan Dr. Magata Shiki yang mengancam ketenangan hidup mereka bikin cerita nambah intriguing. Tapi, mungkin cara wrapping adegan-adegannya yang bikin geleng-geleng. Aku ingat ada satu scene yang bikin aku 'palmfaceveryhard' karena scene-nya sangat 'fake'. Yah, aku tau mungkin itu for the sake of dramatization but, hell no, it won't work that way. Mungkin pengennnya dimirip-miripin sama adegan yang ada di novelnya tapi.....eeerr....no-no. Dan satu lagi sih, aku ngga ngerasain ada chemistry antara Go Ayano dan Takei Emi di film ini. Apa ya? Biasa -biasa aja gitu, ngga ada greget. Aku malah ngerasa Go Ayano sama Akari Hayami yang malah bisa ngebangun chemistry yang baik (lol). Dan untungnya, keberadaaan Shirota Yu masih dikit menghibur lah. Sepertinya biasa, dia bisa memerankan orang jahat dengan bagus (lol lagi).
|
No, Can't feel it. Gimme more emotion |
Cuman ya balik lagi dah, preference orang beda-beda. Mungkin aja ada yang demen banget sama live-action ini. Atau punya pendapat yang samaan sama aku. Tapi, aku bisa belajar sesuatu dari drama ini, yaitu jangan pernah punya ekspetasi segede bagong walopun aktor sama aktrisnya favorit ane. Daripada ntar malah merasa tersiksa sendiri. Ngarepin kalo dramanya bakal bagus di tengah-tengah episode, eh taunya masih aja berasa flat. Okelah, sekian reviewku tentang live action ini. Ini lagi tumbenan pake bahasa Indonesia soalnya lagi malas ngetik bahasa Inggris. Lagian ini post juga banyak unek-unek juga, lol. Sebenarnya sih ngga jelek-jelek amat lah ni live-action, ada Akari Hayami yang keliatan superb jahat disini and I'm waiting for her another evil character because of this live action, ada Shirota Yu juga yang cuman nampang sebentar, ada Yoshida Kotaro juga yang sebenarnya cocok buat meranin karakter jahat tapi jadi baik disini. Aku sih liatnya live action ini malah isinya banyak pemeran-pemeran yang cocoknya jadi orang jahat, kecuali Takei Emi. Aku belum pernah liat dia main jadi jahat soalnya. Ya, mungkin karena itu juga sih. Tapi Go Ayano pernah di
Soratobu Kouhoushitsu sama Aragaki Yui dan hasilnya bagus kok. Mungkin ya, karena kurang chemistry aja kali yak. Sayang banget sih tapinya, the drama has a lot of potential things tapi eksekusinya kurang baek.
No comments:
Post a Comment