Showing posts with label Action. Show all posts
Showing posts with label Action. Show all posts

Friday, July 1, 2016

About a Film: Amsal/ Assasination (2015)

Long live Korea!


Director: Choi Dong-Hoon
Screenwriter: Choi Dong-Hoon and Lee Gi-Cheol
Stars: Gianna Jun, Lee Jung-Jae, and Ha Jung-Woo
Origin: Korea
Running time: 140 minutes
Synopsis: An assasination plot to glorify Korean resistance

Sure, she's a badass sniper in here
Kill or be killed
Menarik sekali, film Korea akhir-akhir ini tidak hanya tears and love and romance, tapi banyak film yang mulai mengeskplorasi jaman-jaman periodikal, seperti halnya film yang satu ini. Assasination merupakan film Korea yang digadang-gadang sebagai salah satu film paling laris di tahun 2015 yang memenangkan beberapa penghargaan di Korea dan melakukan premiere di beberapa film festival. Disutradarai oleh Choi Dong-Hoon yang sudah memiliki track record dengan menghasilkan The Thieves, Woochi, dan Tazza, film ini biasa dibilang film yang tidak main-main. Personally, film ini mengingatkanku dengan film-film konspirasi politik yang dekat dengan film produksi Cina. Well, apart with keterkaitan hubungan politik Korea dan Jepang yang ada di film ini, film ini malahan mengingatkanku dengan kota Shanghai jaman dulu. 
Having the time of their lives
Melihat beberapa nama besar yang ada di film seperti Gianna Jun, Lee Jung Jae, Ha-Jung Woo, Lee Kyoung-Young, film ini sayang sekali untuk dilewatkan. Oiya, ini juga kedua kalinya aku melihat duet antara Gianna Jun dan Ha-Jung Woo di satu film, mereka sepertinya menjadi sudah menjadi 'muse' dari beberapa sutradara dan pastinya powerful chemistry yang mereka tunjukkan di film ini juga sama kuatnya dengan di The Berlin File, film yang sebelumnya aku tonton. Satu hal yang menarik di film ini, Gianna Jun tidak hanya berperan sebagai satu karakter, tetapi dua karakter dan aku ngga tau apa ini sedikit biased atau tidak, tapi performa akting Gianna Jun semakin bagus dibanding pertama kalinya aku melihat dia di Windstruck. Tiga nama lainnya, Lee Jung Jae, Ha-Jung Woo, Lee Kyoung-Young juga bukan nama yang asing di dunia film thriller dan masing-masingnya punya torehan sejarah yang cukup baik. Dan nama-nama lainnya seperti Oh Dal-su, Cho Jin-Woong, Cho Seung-Woo juga tidak seharusnya terlewatkan untuk disebutkan. Sebenarnya sih, hampir semua nama di film ini punya track record yang bagus dan rasanya hampir tidak adil untuk tidak menyebutkan mereka semua berhubung pemain di film ini hampir seperti dream team, every cast is perfect.
Let's meet again
Untuk plot film ini, secara sederhana, aku bisa bilang kalau film ini tentang pembunuhan berencana. Tapi, tidak sedangkal itu, banyaknya pihak yang tergabung dalam pembunuhan berencana ini membuat film ini penuh dengan konspirasi yang rumit. Agaknya film ini seperti Valkyrie dan Inglourious Basterds yang dicampur dengan Infernal Affairs, bukan film dengan tema yang baru. Tapi, dengan Korea sebagai pemain utama dari film ini, tentunya ada perspektif yang terbaru yang bisa dilihat dari film ini. Sisi lain yang bisa dilihat dari dunia politik di Korea yang dipengaruhi oleh kependudukan Jepang. I don't want to spill the bean about the story, but I think plot yang barusan yang kusebut sudah menunjukkan cerita seperti apa dalam Assasination ini. Lebih jauh lagi, film yang berdurasi selama 2 jam ini lebih, benar-benar berhasil membuatku untuk tetap menonton tanpa adanya rasa bosan. Film ini entertaining walaupun perlu waktu yang lama untuk menontonnya. Well done, certainly recommended to watch.

(take a sip of the trailer!)

Credits:
Movieclips Film Festival & Indie Films @ youtube for the trailer

Monday, June 27, 2016

About a Film: Big Match (2014)

Let's get this asshole
(Choi Ik-Ho)

Director: Ho Choi
Screenwriter: Roy Kim
Stars: Lee Jung Jae, Shin Ha-Kyun, BoA
Origin: Korea
Running time: 112 minutes
Synopsis: A fighter needed to play a match to rescue his brother

Pas banget, film ini mengangkat beladiri MMA (bener ngga nih?) yang lagi happening dimana-mana. Di Indonesia sendiri, ada channel swasta yang nanyain pertandingan beladiri ini juga dan kayaknya penonton lumayan banyak. Intinya, bisa dibilang film ini pas banget karena ngangkat beladiri yang lagi banyak-banyaknya digemari orang, di Indonesia sama di luar negeri.
Ace's madness in starting the game
Big Match adalah film aksi komedi yang disutradarai oleh Choi Ho dan aku sih jujur aja belum tau tentang track record sutradara yang satu ini dan Big Match ini jadi penentu apakah aku bakal bisa berharap dengan sutradara ini atau ngga. Untuk aktor dan aktris film ini, ada banyak nama besar yang menaungi film ini. Bayangin deh, ada Lee Jung Jae (Assasination, The Face Reader, Il Mare), Shin Ha-Kyun (No Mercy for the Rude, Welcome to Dongmakgol, Save the Green Planet), and BoA (ngga perlu dijelasin dia ini siapa). Untuk plot, cerita ini berkisah tentang seorang petarung bernama Choi Ik-Ho yang diancam oleh seseorang yang misterius bernama Ace untuk memainkan game yang sudah dia persiapkan. Kalau dia tidak mau bermain, maka saudara laki-lakinya telah diculik yang akan mendapatkan akibatnya.
Film ini penuh dengan aksi laga yang menampilkan betapa atletisnya Lee Jung Jae. Banyak adegan yang mengharuskan dia untuk beraksi selincah dan segesit mungkin. Ngga kebayang betapa lamanya persiapan dia untuk main film ini atau dia memang dari awalnya biasa berolahraga seperti itu. Film ini juga dipenuhi dengan berbagai scene yang komedi yang bikin aku ketawa. Karakter Choi Ik-Ho yang dia perankan adalah karakter yang bisa dibilang cukup polos dan awalnya dia tidak percaya kalau saudaranya benar-benar diculik. Namun, pada akhirnya, dia tahu kalau permainan yang sudah dipersiapkan oleh Ace bukanlah sebuah permainan biasa, nyawa saudara laki-lakinya benar-benar dipertaruhkan disini.
I believe I can fly
Selain Lee Jung Jae, kemunculan Shin Ha-Kyun sebagai Ace juga membuat film ini semakin menarik. Karakternya bisa dibilang lucu tapi di balik itu, dialah villain paling berbahaya yang sudah menimbulkan kekacauan di hidup Choi Ik-Ho. Belum lagi, adanya BoA di film ini membuat film ini semakin menarik. BoA bukan hanya sebagai pemanis di film ini, tapi dia turut menampilkan beberapa aksi laga disini.
Beware of BoA's punch
Hampir sesuai dengan judulnya, Big Match menampilkan 'pertandingan besar' dimana ladang permainan Choi Ik-Ho berpindah-pindah dan dia harus siap untuk beradaptasi dengan permainan yang sudah direncanakan oleh Ace. Kalau diliat-liat sih, film ini hampir mirip dengan film Arena yang dimainkan Samuel L. Jackson dan Kellan Lutz. Bedanya film ini bisa tampil dengan lebih lucu dan tidak se-gore dibandingkan film Arena. Buatku, Big Match benar-benar entertaining dan aku ngga bosen-bosennya nonton film ini.

(take a peek first)

Credits:
Asianwiki for film poster
FilmIsNow Movie Trailers International @ youtube for the trailer

Tuesday, March 8, 2016

About a Film: No Escape (2015)



The first time I saw the trailer, I thought it will be a zombie movie. But, it's not. It's about a family who have to escape from a riot in a foreign country. It's just as simple as that but, about how the family escaped from the riot is complicated. Fortunately, they have Pierce Brosnan who's gonna save them. It's one of my favorite movie in 2015. It's good to see Owen Wilson NOT in a comedy movie. I'm kinda tired seeing him in there. 

And, this movie is about a riot in Asia. I've read some comments about this movie. I'd rather interested in their discussion about the location of the riot taken place. I read that movie make it as vague as they can. Well, it guess it'll be troublesome for the production if they don't make it unclear and ambiguous since there is no such riot happened anymore in Asia. Creating this kind of brutal imagination for certain country is not a good idea. The only thing which is clear in the movie is the protestors are against America. As always.

Ah ya, this movie is successful in creating suspense atmosphere. A crisis in family handling this fucked-up situation is....always interesting for audience. Well, you can see how well World War Z getting good reviews. This movie also deserves the same thing, imo. Furthermore, what I like in the movie is not only about the dad saving the family, but also the mother and even the children. All of them, they have important roles in here. Well, I won't say much about the movie. It's good if you just watch it yourself. Some scenes are dramatically taken and some scenes are making your heart race. Good job, John Erick Dowdle.

(this is the trailer)

Credits:
The Weinstein Company @ youtube

Sunday, March 6, 2016

About a Film: No Tears for the Dead (2014)



After The Man From Nowhere, Lee Jeong-Beom made another movie. This is it, No Tears for the Dead which also "a stranger" helps "a stranger". Well, not quite a stranger, Tae-Sik Cha (Won Bin) knew So-Mi Jeong (Kim Sae-Ron) a bit, but still Won Bin is "the man from nowhere". And now, Gon (Jang Dong-Gun) is also "the man from nowhere" who helps another stranger. Funny thing in here, I can't help to think that after saving the child in The Man From Nowhere, Lee Jeong-Beom wants to save the mother in No Tears for The Dead because the story is pretty similar. It seems he had a romantic idea about 'terminator man' protecting innocent people from the misfortune/bad surroundings.

About the cast. Actually, it's a bit weird for me to see Jang Dong-Gun as a bad man, even as an assassin because he always be the good guy in my dictionary. Okay, he's the good guy, in the end; but seeing him as an assassin is a big no-no. Yet, he might express an assassin in a good way, he's just not the right assassin-guy for me. And Kim Min-Hee, idk. I don't feel like anything special. She's just another heart-broken woman who lost her child. Then, I feel so excited to see Brian Tee in here. He's the bad guy in Tokyo Drift and he's appeared in the different style here. I almost think that he's Tadanobu Asano because he looks like him. The movie also has some foreign actors which make me think that Lee Jeong-Beom might want to make it as internasional as it can be by hiring them. Or just to make the 'assassin-vibe' is stronger than only having Korean assassin.

Well, the movie? I enjoy the movie, not as much as The Man From Nowhere, but yeah, it's an okay. Although it's a bit disappointing to compare it with The Man From Nowhere. The movie turns out to be an usual action thriller with no special feeling attached to it, for me. I don't know what is lack in the movie, but I have a feeling that the movie can a better one than this one. Good fighting scenes, anyway

(not a trailer, but a teaser can also be a good start, right?)

Credits:
Movieclips Film Festival & Indie Films @ youtube

Sunday, May 24, 2015

About a Film: Man on High Heels (2014)


          

         Brilliant performance, stunning story. Awalnya ketika pertama kali lihat judul film ini, aku sempet ngirain film ini adalah film komedi, karena judul film ini ngingatin aku sama Kinky Boots. Tapi, begitu liat genre film ini termasuk film thriller, aku agak sedikit bertanya-tanya tapi okelah, sejauh ini aku suka sama film thriller buatan Korea, apalagi sutradara dari film ini adalah Jang Jin, film maker Welcome to Dongmakgol, yang sudah berkali-kali aku tonton tanpa rasa bosan. Jujur, aku bukan penggemar Cha Seung Won, dan aku sama sekali ngga ada minat untuk nonton filmnya, bahkan ada beberapa filmnya yang masih tersimpan manis di HD-ku karena aku malas nonton, tapi film ini merubah cara pandangku kepada Cha Seung Won. Dia punya kualitas akting yang bagus, apalagi menurutku di film ini dia bisa memahami perannya dengan baik dan menciptakan karakter yang bagus.
            Well, tentang filmnya, filmnya meceritakan tentang dilemma seorang transgender. Ya, disini Cha Seung Won berperan sebagai transgender, seorang polisi yang transgender tepatnya. Pertama kali sih, aku berpikir kalau this film is too much. Menceritakan kisah hidup transgender sudah merupakan tema yang ‘berat’ untuk sebuah film, ditambah lagi pekerjaan yang dilakukan transgender itu adalah polisi. Kupikir Jang Jin terlalu berusaha dan memaksa untuk menciptakan sebuah kompleksitas di filmnya. Tapi, seiring dengan berjalannya film, aku mengerti kenapa dia memilih untuk menceritakan jalan hidup seorang polisi transgender. Semua menjadi logis, bahkan normal kalau hal ini benar-benar terjadi. Aku rasa Jang Jin mungkin sudah melakukan beberapa penelitian mengenai transgender karena film ini, paling tidak menurutku, berhasil untuk menunjukkan kehidupan seorang transgender. Bahkan film ini memperlihatkan betapa bedanya hidup yang dimiliki transgender dibanding gay. Menurutku film ini benar-benar jenius. Segala aspek yang muncul di tiap scene dipaparkan tanpa suatu kesia-siaan. Semuanya punya fungsinya masing-masing untuk menghidupkan cerita di dalam film ini. Satu lagi yang aku suka di film ini, Jang Jin benar-benar tahu bagaimana caranya membangun emosi di film  ini dan sebagai penonton, aku merasa seperti diajak naik roller coaster karena berjalannya scene di film ini membawaku untuk merasa tegang lalu terenyuh lalu tegang kembali. Benar-benar mind-blowing.
            Untuk para pemeran yang ada disini, aku benar-benar mengacungkan jempolku buat mereka semua. Semua pemeran disini melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Semuanya berhasil menciptakan emosi yang menjadi akar dari film ini. Untuk Lee Yong-Nyeo, aku sangat kagum dengan scene beliau ketika di dalam gereja. Bukan hal yang mudah untuk bisa membawakan peran sebagai transgender, tapi melihat akting beliau, seolah-olah beliau tahu bagaimana perasaan seorang transgender yang mengalami kegundahan. Adegan tentang cinta masa kecil yang diperankan Hong Tae-Ui dan Lee Dong-Gil juga sangat-sangat mesmerizing. Walaupun cuma berupa kilasan, adegan yang mereka perankan benar-benar menguras emosi. Aku bisa melihat kalau mereka bisa jadi aset yang sangat bagus bagi perfilman Korea dan semoga nantinya mereka bisa mendapat peran-peran bagus lainnya yang bisa membentuk mereka menjadi aktor berkualitas.
            Overall, film ini melebihi ekspetasiku. Ada banyak hal yang bisa kutemukan di film ini dan hampir semua bagian di film ini adalah bagian favoritku, baik itu cerita, pemeran, sinematografi, bgm, semuanya, semuanya perfect untukku. Film ini juga officially menjadi salah satu film favoritku di tahun 2014 dan aku harap akan ada banyak orang lagi yang menonton film ini, karena film ini benar-benar worth to watch. Last note, I’ll be damned if I don’t mention it, adegan dengan pak supir taksi dekat ending cerita benar-benar bikin aku terkesan, bahkan sampai suara pak supir taksinya itu cocok dengan atmosfir filmnya.

(take a sip of the trailer!)

Credits:
Park Seung Min@youtube